Jumat, 13 Januari 2012

Untuk 'Segalaku'

       Kita bertemu dalam dunia yang absurd, yang awalnya tak kumengerti. Tak mengerti kenapa harus di saat seperti ini kita dipertemukan. Tak mengerti mengapa harus dengan cara seperti ini. Tak mengerti kenapa juga harus dengan kamu aku bertemu, yang pada akhirnya kusebut 'segalaku'.

       Dan kita disini, terjebak dalam ke-absurd-an itu sendiri. Kita seperti terjebak dalam dunia yang tidak nyata. Imajiner, layaknya dunia mimpi atau fantasi. Abstrak, tidak bisa kita definisikan dan kita pahami. Tapi aku bahagia. Kita melewati masa yang singkat hingga tidak aku sadari kita saling memiliki. Rasanya, kemarin kamu hidup dalam dunia yang berbeda denganku. Aku tak mengenal sosokmu, tapi tiba-tiba kamu telah berada di dunia yang absurd ini, bersamaku, menjadi milikku!
       Aku pernah mengatakannya padamu --baru saja-- bahwa kamu tak ubahnya seperti lelaki lain yang sebelumnya datang dalam dunia absurdku, menyakitkan dan pada akhirnya akan meninggalkan aku sendiri disini. Tapi dalam hatiku, aku tahu kamu berbeda. Aku tahu kamu akan meninggalkan bekas yang indah. Bukan, aku bukan seorang indigo yang bisa meramalkan apa yang akan terjadi. Itu hanya keyakinanku saja, dan keyakinanku itu akan kupelihara. Hanya untuk sekedar mengingatkan diriku sendiri, bahwa kamu memang berbeda.
       Seperti pasangan lain yang dimabuk asmara, kita mengisi hari-hari awal kita dengan kebahagiaan. Kita melakukan banyak hal bersama, membicarakan banyak hal berdua. Sama-sama mengagumi hujan yang pesonanya bisa membius kita berdua untuk berlama-lama menatapnya, sambil tangan kita saling bertautan dan merasakannya dalam hati. Kau tahu, semuanya menyenangkan bagiku. Terutama saat kamu berada di sampingku, rasanya duniaku tidak se-absurd sebelumnya.
       Tiap hari saat sinar matahari menerobos lewat celah-celah jendela kamarku, aku tahu hariku akan baik. Tentu saja alasan senyum pertamaku tiap pagi adalah kamu :) Bahkan kamu yang membuatku percaya bahwa hariku tetap akan baik sekalipun langit mendung dan matahari tidak terlihat. 
       Di tengah kejenuhan menjalani kegiatan monoton di dunia absurdku, dengan mengingat senyummu dan mengucapkan namamu pelan-pelan dalam hati, sudah membuatku merasa lebih baik. Tahu kan, kamu selalu menjadi penyemangatku :)
       Kadang, aku merasa begitu lelah, begitu sakit dengan keadaanku. Lalu ada begitu banyak kalimat keluhan yang keluar dari mulutku. Aku akan mengatakan semuanya sia-sia, tidak ada gunanya aku bertahan di sini, aku terlalu lelah, dan segala macam yang memuakkan. Aku lupa caranya bersyukur dan bagaimana berfikir positif. Aku tidak ingat dengan semua yang masih kumiliki, yang mencintaiku, yang menyayangiku. Tapi kamu tidak bosan mengingatkanku. Dan walaupun aku menganggap kata-katamu angin lalu, diam-diam aku bahagia. Kamu mengembalikanku ke jalanku semula :)
       Pasti kamu berusaha mati-matian menghadapi egoku. Tidak banyak memang yang bisa memahami kepribadianku yang labil ini. Emosiku gampang sekali tersulut karena suatu hal, dan aku tidak mudah mengendalikannya. Kamu tidak akan tahu rasanya seperti apa, berusaha menahan semuanya di tengah-tengah kekacauan hatiku. Tapi lagi-lagi kamu bisa membuatku bertahan. Mungkin kamu tidak menyadarinya, tapi percayalah, setiap nasihat yang kamu beri selalu mampu membuatku bangkit.
       Saat mataku tidak bisa terpejam di tengah malam, aku sering berdialog dengan Tuhan. Bertanya siapa sebenarnya kamu ini? Mengapa kamu bisa mengubah tangis menjadi tawa? Mengubah yang hitam menjadi putih, Menjadikan yang mustahil menjadi mungkin. Aku rasa, kamu malaikatku. Tuhan selalu punya cara untuk menyelamatkanmu, kata seseorang padaku. Dan aku tahu kini, Tuhan menyelamatkanku dengan cara mengirimkan kamu. Aku tidak perlu bertanya lagi siapa kamu. Kamu adalah cinta, yang mengisi kekosongan dalam hatiku. Kamu akan berada di sebelahku saat aku kesepian. Kamu akan mendekapku dengan tangan-tangan kekarmu saat aku menangis, dan membawaku dalam pelukanmu. 
       Aku suka saat kamu menggenggam tanganku dan menciumnya lembut. Aku suka caramu menatap mataku. Aku suka berbagi eskrim denganmu. Aku suka saat berada di jok belakangmu dan memelukmu erat. Aku suka jika kamu mengecup pelan keningku. Dan aku merasa teristimewa saat kamu menyebutku 'My Only Rose'. 
       Tidak banyak kata yang bisa menggambarkan kamu dalam dunia kata-kataku, sama seperti dunia absurdku. Pada saatnya nanti, aku akan sangat takut kehilangan kamu. Tentu saja, kamu kan segalaku. Aku mencintaimu. Itu sudah cukup mewakili segala yang aku rasakan padamu. 
       Terimakasih telah menjadi matahari di pagiku, bintang di malamku. Terimakasih untuk kesabaranmu. Terimakasih karena menjadi pelangi setelah hujanku. Terimakasih telah begitu baik, terimakasih untuk segala perhatianmu. Terimakasih membuat jantungku tetap berdetak. Aku selalu mencintaimu, dan akan selalu seperti itu.


       Kau segalaku :) :*


With love, 
Dedott :* 

      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar