Senin, 31 Oktober 2011

NOT WITH ME :')

Sebelumnya, Not With Me ini sudah pernah saya posting di facebook, diambil dari buku Hidup Berawal dari Mimpi. Saya share lagi disini, semoga bisa jadi inspirasi :) 

Pejamkanlah matamu, lalu sebutkan sepuluh nama orang yang paling kau cintai dalam hidupmu.

Ketika kau menyebut nama pertama, lihatlah dia tersenyum di kepalamu. Ketika kau menyebut nama kedua, peluknya menghangatkan hatimu. Lalu nama ketiga, keempat, ketujuh, dan seterusnya. Percayalah padaku, ketika kau sampai pada nama kesepuluh, kau akan tahu betapa beruntungnya dirimu.

I’m waking up from my summer dreams again
Try to thinking if you’re alright
Then I’m shatterd by the shadows of you’re eyes
Knowing you’re still here by my side

Lalu bukalah matamu, pelan-pelan seperti denting piano dalam lagu Not With Me. Sepuluh nama itu, merekalah yang selama ini mewarnai hidupmu, setia bagai cinta yang bergetar dalam hatimu.

Bolehkah menyebutkan lebih dari sepuluh nama? Tentu saja, sebutlah! Sepuluh hanyalah tanda, jika kau punya lebih banyak nama, berpestalah dengan mereka! Setidaknya saat ini, saat kau memejamkan mata dan pelan-pelan tersenyum  menyaksikan senyum mereka satu persatu bagai slide yang bergantian muncul di kepalamu. Lalu kenangkanlah, betapa luas karunia yang telah diberikan Hidup kepadamu. Kau tak pernah meminta, tetapi hidup memberimu segalanya! Dan ketika kau meminta, Hidup memberimu lebih!

I can see you if yuo’re not with me
I can say to myself if you’re okay
I can feel you if you’re not with me
I can reach you myself, you show me the way

Barangkali mereka memang tak benar-benar berada di sisimu. Tetapi kenangkanlah, selalu, merekalah yang setia mendukungmu. Saat kau terjatuh, merekalah orang-orang pertama yang mengulurkan tangannya untuk membantumu bangkit. Saat kau tersesat dan butuh tempat untuk pulang, merekalah yang selalu bersedia bagai rumah dengan pintu yang terbuka. Barangkali kau bisa menyia-nyiakan hidupmu, tetapi tegakah kau mengecewakan mereka yang berharap banyak kepadamu, mengkhianati cinta mereka kepadamu?

Barangkali saat ini amarah sedang menguasaimu, ledakkanlah! Barangkali kau tengah diliputi kesedihan yang melilit, menangislah! Tapi setelah itu, ikuti aku: Pejamkanlah matamu lalu sebutkan sepuluh nama yang paling kau cintai dalam hidupmu!

Life was never be so easy as it seems
‘till you come and bring your love inside
No matter space and distance make it look so far
Still I know you’re still here by my side

Kapanpun, hidup memang tak pernah mudah untuk dijalani, cintalah yang menjadikannya mudah, membuatnya jadi indah. Maka, satu-satunya cara untuk melepaskan beban seberat apapun yang menghimpit hidupmu, pejamkanlah matamu, pejamkanlah matamu, sebutkanlah nama-nama mereka yang mencintaimu. Lalu cinta, biarkanlah ia bekerja begitu saja dalam dirimu,  bagai senyawa yang pelan-pelan menyingkirkan racun kesedihan dan rasa kesepian, mencipta senyum dan kebahagiaan.

Yeah.. you’ve made me so alive
You give the best for me ~ love and fantasy
Yeah.. and I never feel so lonely
Cause you’re always here with me
Always here with me

Pejamkanlah matamu. Sebutlah sepuluh nama orang yang paling kau cintai di dunia. Lalu percaya padaku, tak ada yang sanggup menghalangi cinta untuk menyalakan kembali cahaya hidupmu. Berhentilah bersedih, berhentilah kecewa, berhentilah merasa bodoh dan tak beruntung, nyanyikanlah hidupmu dengan musik, hidupmu adalah serangkaian partitur yang tidak bisa dinyanyikan siapapun selain dirimu sendiri.

I can see you if you’re not with me
I can say to myself if you’re okay
I can feel you if you’re not with me
I can reach you myself, you show me the way

Pejamkanlah matamu. Sebutlah sepuluh nama. Rasakanlah sesuatu bekerja di hatimu bagai reaksi kimia yang mendesir gamang mengaliri jalan-jalan darah ke seluruh tubuhmu. Bila sampai pada bagian saraf bibirmu, melengkungkan senyum tulus yang menghangatkan hatimu, akan kukatakan kepadamu : Selamat berkenalan dengan rasa syukur!

With love,
Dedott :*

Jumat, 28 Oktober 2011

AAL* #3

Lagu Alone At Last* yang ini pasnya di dengarkan pas suasana hati lagi mellow, hehe. Ini salah satu lagunya AAL* yang paling saya suka :) 

LAST VALENTINE SONG 
by Alone At Last*

Change.. Tragedy infects your life
And there is no room to seek
No more me to speak
No time .. When I wipe your pain and tears 
Your laughter that I miss
But you lost me in your head

Goodbye my love
Goodbye my soulmate
I have no chance
To give these roses

And you’re not sad
I’d blame to hate
On my last breathe
I scream your name all over .. again

My first plane to see you again
Right on this special night
I bring a rose in my bag
I seek..  a good words to apologize
But the road seems too blurred to see
And my car flips from the street

In your dream
There are so many place to remind you off
Remind you of me
You dig my grave, To keep me save
I can not go back, I can nott go back!

With blood,
Dedott :')

OST. A Little Thing Called Love

Always feel a little pain inside
But i still want to keep him
But he is th one who makes me know this
A little thing called love
Friends are friends not because of only appearance,
But it should be the first thing to consider

It’s because of you that came to me
To stay in my heart every night and day
The world has path away
This world has stairs
In this world
Has two of us



With love,
Dedott :*

Parfum

            Parfum. Saat mendengar atau membaca kata-kata itu, apa yang terpikirkan dalam benakmu? Pastinya sebuah cairan wangi dalam botol kan? Kebanyakan orang memakai parfum setiap harinya. Rata-rata mereka memakai parfum untuk menghidari bau badan atau menambah kepercayaan diri. “Aku nggak pede nih, nggak pake parfum soalnya,” kata salah seorang teman saya di suatu kesempatan. Lalu, apa dengan memakai parfum kita akan lebih pede? Apa hubungannya memakai parfum dengan tingkat kepedean seseorang? Entahlah, saya juga tidak begitu paham. Tapi yang saya rasa juga seperti itu, jika memakai parfum, biasanya rasa percaya diri muncul, hahaa :D
            Sebenarnya, saya menulis topik tentang parfum ini, karena saya baru saja kehabisan parfum hari ini. Sejak masuk SMA, saya memakai parfum Casabalnca Homme Noir, yang warna botolnya hitam itu. Tapi dulu itu saya kehabisan di tokonya, maka saya terpaksa beli parfum lain, Puteri, Jeans Lover. Nah, karena beberapa hari lalu parfum Puteri itu sudah mau habis, saya pergi ke toko dan akhirnya saya membeli Casablanca lagi. Saya memang tipe orangnya selalu mempersiapkan sesuatu dulu sebelum kehabisan. Sedia payung sebelum hujan, Hehe :p
            Pagi tadi parfum Puteri itu benar-benar sudah habis, tidak keluar satu semprotanpun. Saya putuskan untuk memakai Casablanca. Semprotan pertamanya mengenai seragam saya, tercium bau khasnya. Saya rindu wanginya! Benar-benar bau yang dulu akrab dengan saya.
            Sejak saya pakai parfum ini, anak-anak sekelas jadi hapal dengan bau saya. Saat saya berangkat sekolah, mereka akan menyapa saya dan berkata, “Tetep wangi kayak biasanya ya,” sambil tersenyum. “Wanginya tuh kamu banget deh.” Ujar yang lain. Suatu hari saat saya bolos sekolah karena sakit, teman sebangku saya berkata, “Hari ini nggak ada bau Casablanca kamu, jadi aneh. Cepet sembuh ya.” Dan keesokannya saya sudah berangkat lagi.
Oya, saya jadi teringat suatu kenangan tentang parfum. Lagi-lagi kenangan? Ya, saya mencintai kenangan. Dan tentang Casablanca ini, ada cerita tersendiri. Waktu itu saya masih seorang abege labil yang hari-harinya selalu diisi dengan kegalauan (sebenarnya sekarang juga  masih, haha). Saat itu saya punya seorang pacar. Kami pacaran kurang lebih 3 bulan.
            Di suatu waktu, ketika kami sedang ngobrol berdua, dia bertanya pada saya,
            “Kamu pake parfum apaan sih?”
            “Casablanca yang item, kenapa emang?” Saya tanya balik.
            “Hah? Kok kamu pake parfum cowok sih? Baunya kuat banget.” Komentarnya.
            “Lho, emang nggak boleh ya? Baunya enak kok.”
Sejak saat itu, dia hafal bau  parfum saya. Tiap kami pergi, dia bakal protes kalau saya pakai parfum yang bukan Casablanca hitam. “Kalo kamu nggak pakai parfum itu, rasanya nggak lengkap,” Ujarnya. Saya kurang mengerti maksud dia, tapi akhirnya saya selalu pakai parfum itu.
            Saat liburan sekolah, saya pulang ke kampung saya dan terpaksa harus berjauhan dengan pacar saya itu. Setelah beberapa lama saya di kampung, dia bercerita di telephone. “ Eh, masa tadi pas aku main basket, temenku ada yang pake parfum kayak punya kamu. Baunya ngingetin aku sama kamu. Aku jadi inget wajah kamu, suara kamu, cemberut kamu, cepetan dong balik ke Jogja, aku kangen!” katanya setengah memaksa. Saya cuma tersenyum. Cuma karena parfum, dia ingat saya :)
            Awal tahun itu, hubungan kami berakhir karena sesuatu hal, yang tidak perlu saya ceritakan. Walaupun begitu, kami tetap jadi teman baik. Di suatu sore sekitar sebulan setelah kami putus, dia mengirimkan pesan singkat ke hape saya. “Eh, tau nggak, aku sekarang pake Casablanca item kayak kamu. Nggak papa kan aku iku-ikutan? Abisnya baunya enak sih. Kalo aku pagi-pagi pake, rasanya jadi semangat. Aku ngerasa selalu di temenin kamu tiap saat.” Mata saya hampir berkaca-kaca membacanya. Tapi saya menanggapi sms itu dengan biasa. Yah kami memang sudah berakhir, tapi paling tidak kalau bau parfum itu bikin semangat, itu jadi hal yang bagus buat dia.
            Saya tidak mengerti, sebuah parfum ternyata bisa menciptakan suatu kenangan. Banyak kenangan malah. Parfum Casablanca ini tidak hanya mengingatkan saya pada dia . tapi juga dengan teman-teman saya, yah, semuanya. Mungkin kamu juga punya kenangan tentang parfum?  :)

With love, 
Dedott :*

Kamis, 27 Oktober 2011

Pagi yang Buruk

                Pagi ini aku terbangun dengan perasaan galau yang tidak biasa. Perasaan ini jarang aku alami. Biasanya, saat terbangun tiba-tiba dari mimpi buruk yang terlalu buruk, ada perasaan resah, takut dan tidak nyaman yang kita rasakan. Tapi ini beda. Ini perasaan seperti.... emm, entahlah. Rasanya seperti baru diputus pacar (mungkin?) :D haha, yaa mungkin kurang lebih seperti itu.
                Pagi tadi, sekitar jam setengah 5 setelah mandi dan sholat subuh, biasanya aku langsung membuka-buka buku pelajaran. Tapi aku Cuma terdiam, di atas kasur. Aku merasa aku tidak ingin melakukan apa-apa. Perasaanku tidak nyaman, pikiranku berkeliaran tak tentu. Aku berharap ini bukan firasat buruk.
                Tiap orang pernah merasakan mempunyai firasat buruk bukan? Rasanya sungguh tidak menyenangkan, menerka-nerka kejadian buruk apa yang akan menimpa kita, semenit lagi, sejam lagi, sehari lagi. Ah, perasaan ini sungguh tidak terdefinisikan .
              Diam-diam aku bertanya dalam hati, Tuhan, aku kenapa? Kenapa aku merasa begitu kosong? Kenapa aku merasa semua hal tidak berguna? Kenapa aku merasa matahari tidak bersinar hari ini? Kenapa udara rasanya pengap dan  tubuhku berangsur-angsur mendingin?
                Pikiranku melayang-layang, bahkan saat menulis ini. Saat aku membaca tulisan HARAPAN di buku catatanku, aku merasa aneh dengan kata-kata itu. Dulu aku menganggapnya hal yang luar biasa, yang bisa membangkitkan semangatku dalam beberapa detik hanya dengan mengucapkannya satu kali. Tapi sekarang, kata-kata itu tampak tak bermakna. Asing. Harapan? Aku lupa apa artinya kata itu.
                Tiba-tiba aku merasa takut, dengan keadaan aneh yang melingkupiku. Aku ingin semuanya menjadi normal dan kembali seperti semula. Aku ingin perasaan hampa ini hilang.
Dan diam-diam aku mencoba berdialog lagi dengan Tuhan. Tolong singkatkan hari ini, Tuhan :')
               

Without Love,
Noname ~ 

AAL* #2

Ini lagu kedua dari Alone At Last* yang dulu saya dengar. Menurut saya lagu ini unik, banyak monolognya, khas AAL* banget :) 

DEAR LOVE
by Alone At Last*

I get a letter from my ex girlfriend here
I’m gonna read it for you guys

Dear love,now I’m stuck, I can’t fool myself
I’m i love with you, like it or not
You have to deal with it
Thanks to you.. I can't sleep well since yesterday and forward
Thanks to you.. I can't breath well everytime i think of you
And thanks to you.. I have the worst broken hearted
Twice since the day I'm in love with you
That’s okay, I will do it again, and again, and again
To love tou when I get a chance
If one day I broke up with my boyfriend
It’s always because of you
Coz nothing can make me leave him
 if it’s not because of you
Only you..
Just don’t stop loving me
Because I can’t never stop loving you"

In this emptiness, thats killin’ me tonight
I feel so alone without you by my side
And I’m wondering, will you find someone else
I just hate myself, to think you all the time

I hope you come back fast now
I need you around

Well I hope you come back fast now
One more time I hope you come back fast now
I need you around

I woke up from my nightmare
Pretend that I was happy without you
But my heart think that I still hate  you

Well thanks to you
I can't sleep well since yesterday and forward
Thanks to you.. I can't breath well everytime i think of you
And thanks to you.. I have the worst broken hearted
Twice since the day I'm in love with you

That’s what you said to me
You said that you broke up with your boyfriend
And you gonna falling love with me
Don’t stop loving me
Coz I can’t never stop loving you
That you’re said in your letter
Yeahh right, no baby I just kiddin’, hahahaa.

With love,
Dedott :)

AAL* #1

       Lagu Muak Untuk Memuja adalah lagu yang pertama kali saya dengar dari band Alone At Last*. Lagu ini langsung membuat saya jatuh cinta pada AAL*  enjoy it :)


MUAK UNTUK MEMUJA
by Alone At Last*

Kau berpindah, yang terindah
Perlu membual dari semua
Semua percikan, dan semua pesan
Hirup udara untuk memuja

Rentanku mengelak, lemahku melihat
Timbang nafasku saat terlelap
Muak tuk melihat
Dan semuanya singkat
Kuteringat dan kau melihat

Kau penyiksa
~ jilat pantatku bila kau bisa
Simpan semua
~ setan! kau hancurkan misi hidupku!

*Kau mulai bersinar (Mulai Bersinar)
  Kau mulai berpijar (Mulai Berpijar)
  ~  Tusuk diriku tuk mengingat
  ~ Takkan berubah sampai kau mati  2x


Kembali berjanji
Kalimat indah membuatku tak bernyali
Semua teringat
Sumpah pun terucap
Ku tersadar, bangsat! Kutersadar
Kau penyiksa
~ jilat pantatku bila kau bisa
Simpan semua
~ setan! kau hancurkan misi hidupku!


Maafkan semua
Sakitku cukup menyiksa
Ku muntahkan semua
Ku anggap tak pernah ada

~ kau mulai bersinar dan mulai berpijar  [ANJING!!]

Sadar kau rubah pola hidupku
~ kau mulai bersinar dan terus bersinar
~ terus bersinar
Tak terasa dan kau bahagia

Hentikan (kau hentikan semua)
Rebahkan semua (kau rebahkan semua)
Hancurkan semua (jangan kau rubah semua)

Do you believe in faith and destiny?
You saw me and I saw you
Nobody expected that one small turn off the universe
Would make our paths cross
Same place, same time, two pairs of eyes locked
And we both knew life isn’t gonna be the same again
Faith and destiny?
Not all smooth and easy our walk is marked by stones
We run and jump, hand in hand, heart in heart
Memories of shared moments make way for future happenings
But we never forgot
Locked up in the special place which came alive
On the day we met



With love, 
Dedott :)



Rabu, 26 Oktober 2011

Senyumnya di Ujung Senja

Sahabat adalah dia yang tetap memilih untuk tinggal disaat semua dunia menjauh ~

       Kakiku menendang debu. Menendang udara. Entahlah. Sejak tadi bergoyang-goyang tak tentu arah. Sebenarnya itu kulakukan untuk mengahalau resahku. Sudah hampir setengah jam kami berdua duduk di sini, dan tidak ada satu katapun yang keluar dari bibir kami.
       "Aku..." Ucapnya lirih. Penuh keraguan. Ada nada takut dalam suaranya. Tentu saja aku tahu. Aku mengenalnya dengan baik, sebaik aku mengenal diriku sendiri. Aku tetap diam, menunggu kalimat selanjutnya yang akan ia ucapkan.
       "Aku nyesel, Na.." Ujarnya. "Aku tahu aku salah. Seharusnya dulu.."
       "Terus kenapa dulu kamu kamu aja dibegoin? Kenapa kamu lebih milih dia dari pada persahabatan kita?!" Tiba-tiba emosiku muncul. Mataku menjadi panas.
       Perempuan di sampingku itu kembali diam. Mungkin dia kaget dengan reaksiku. Kedua tangannya ditangkupkan pada wajahnya. Punggungnya berguncang. Ia menangis. 
       Aku mencoba menenangkan diriku. Sebelum bertemu dengannya tadi, aku sudah berjanji pada diriku sendiri tak akan terbawa oleh emosi. 
       "Seharusnya..dulu aku dengerin kamu ya, Na. Aku.. Aku bodoh banget. Saat lelaki bajingan itu bilang cinta sama aku, dengan mudahnya aku percaya. Dengan mudahnya aku ambil dia dari kamu. Padahal.. kalian udah pacaran lebih dari dua tahun. Aku hancurin semuanya. Sumpah... aku.. aku emang bego banget." 
       Ia berkata dengan terbata-bata, sesenggukan. Sedangkan aku masih setia dalam diamku, berusaha menahan perasaan yang sejak tadi semakin bergejolak. Kakiku kembali menendang udara. Kunikmati debur ombak dan semilir angin yang berhembus pelan. Dingin. Kurapatkan sweater biruku. 17:23. Mentari sebentar lagi tenggaelam, dan pantai ini semakin sepi. 
       "Aku jahat banget nggak mikirin perasaan kamu. Kamu pasti udah benci sama aku dari awal. Sekarang liat, Rena! Aku hamil 4 bulan. Dia ninggalin aku, semua orang ninggalin aku. Kamu pasti tambah benci kan.... sama aku?" Tanyanya disela tangisnya. 
       "Andaikan ada cara supaya kamu mau maafin aku, apapun itu.... Apapun itu bakal aku lakuin, Na. Aku pengin kita kayak dulu, aku kangen persahabat kita yang dulu. Andai, andai waktu bisa aku ulang.." Tangisnya benar-benar pecah.
       Aku memandang lepas ke arah lautan. Menghela nafas sejenak dan menghembuskannya dengan berat.
      "Kamu tahu nggak Bel, aku nggak pernah benci sama kamu. Dulu aku marahin kamu, bukan karena aku kesel kamu rebut Rio dari aku. Engga sama sekali. Dulu aku cuma minta supaya kamu jangan percaya sama lelaki kayak dia. Cukup aku yang pernah disakitin dia.
       Aku emang sakit hati banget pas kamu akhirnya sama dia. Kamu, sahabatku dari TK! Kita udah sahabatan 15 tahun Bel! aku cuma.. kecewa. Aku tahu busuknya Rio kayak apa, tapi entah kenapa aku nggak bisa lepas dari dia waktu itu. Kita sama-sama bodoh, tapi aku udah sadar, nggak ada gunanya nangisin orang yang bisanya cuma bikin kita capek hati capek pikiran. Kamu liat aku Bella, sakit yang aku rasakan kemarin jadi kekuatanku hari ini. Jadi, lupakan semuanya."
       Bella, sahabatku itu, menghapus air matanya. 
       "Orang lain jauhin aku. Aku udah kotor, aku sampah, Na. Bayi dalam rahimku ini nggak punya ayah saat dia lahir nanti. Kenapa kamu masih peduli sama aku? Aku udah kecewain kamu, tapi kenapa kamu nggak ninggali aku kayak orang lain?"
       Kupandang lagi lautan, kurasakan debur ombaknya, kupandang matahari yang hampir tenggelam itu. Cahaya jingganya menjadikan kami bagai siluet dalam lukisan. 
       Aku menatap matanya. Dalam. Kusentuh tangannya, ku genggam. Bella butuh supportku saat ini. Rasanya akan terlalu egois bila aku hanya mengungkit apa yang membuat kami jadi seperti ini. 
       "Karena sahabat akan memilih tinggal di sampingmu ketika seluruh dunia menjauh."
       Dan dapat kulihat, Senyumnya di ujung senja.

With love, 
Sarithala :*

Mengapa Kita Tertawa Ketika Kita Menganggap Sesuatu Hal Lucu?

       Artikel ini saya ambil dari sebuah buku milik teman saya (sebenarnya milik perpus, yang dipinjam oleh teman saya :p )  yang berjudul Mengapa Kita Cegukan, Mengapa Bulu Mata Kita Tidak Tumbuh . Sewaktu jam istirahat, saya melihat buku ini di meja teman saya, dan saya coba membacanya. Saya rasa topik ini menarik, jadi saya coba share di sini. Yah, untuk sekedar menambah pengetahuan saja :)

       Manusia bukanlah satu-satunya makhluk yang memiliki kemampuan untuk tertawa. Hasil pengamatan menunjukkan, bahwa tersenyum dan tertawa juga terjadi pada spesies primata nonmanusia ketika beraktivitas sosial. Tipe respons perilaku ini berperan sebagai sinyal bagi kelompok itu dengan cara menyebarkan emosi positif, menurunkan stres, dan membantu terbentuknya keutuhan kelompok. 
       Tawa yang dipicu oleh humor pada manusia bisa dibagi menjadi tiga tahap. Ketika kita mendengarkan sebuah lelucon, bagian pertama humor itu adalah bagian pokok, sebuah akhir yang aneh. Kedua, pikiran anda mulai menyelesaikan persoalan dalam rangka menafsirkan keganjilan atau keterkejutan itu. Akhirnya, otak anda bisa mengapresiasi tahapan tersebut, yang secara bersama-sama membentuk humor dan menyebabkan tertawa. 
       Dopamine neurotransmitter (senyawa kimiawi otak) bertanggung jawab dalam hal memungkinkan otak untuk bergerak maju melewati tahapan humor itu. Dopamine memungkinkan kita merasa nyaman ketika kita tertawa. Sejumlah kajian telah memperlihatkan peningkatan dalam kesehatan pada pasien dengan penyakit kronis ketika mereka diperlihatkan stimulus yang lucu. Jadi, pepatah lama yang mengatakan "Tawa adalah obat terbaik" bisa jadi mengandung kebenaran. 
       
Saya baru tahu bahwa ternyata tertawa itu melewati rangkaian dan proses yang lumayan panjang, yang tidak pernah saya banyangkan sebelumnya. Karena selama ini saya tertawa seakan mengalir begitu saja. 
       Tertawa itu sehat. Jadi, mari kita tertawa! :D

With love,
Dedott :*

Selasa, 25 Oktober 2011

"Mama Aku Minta Sembuh"

     "Mukamu tampak pucat hari ini," Ujar temannya memberi tahu. "Bibirmu juga putih sekali. Apa kamu sakit?" 
     Gadis itu hanya menggeleng. "Aku baik-baik saja," Katanya sembari melontarkan senyumnya.
     Sepeninggal temannya, gadis itu mulai berfikir. Apa bedakku kurang tebal hari ini, sehingga wajah pucatku kelihatan? Apa lipgloss yang kupakai juga kurang tebal, sampai-sampai bibirku berwarna putih? Kemudian ia bergegas ke kamar mandi sekolah. 
     Gadis itu berkaca pada cermin kecil di dompetnya. Dan menemukan bahwa wajahnya benar-benar terlihat pucat di cermin itu. Putih seperti mayat. Sial, aku tidak membawa bedak. Umpatnya dalam hati. Ia hanya membawa lipgloss di sakunya. Cepat-cepat dioleskan lipgloss itu ke bibirnya. Tapi toh tetap saja sisa-sisa kepucatan itu masih terlihat.
     Tiba-tiba gadis itu merasakan ada sesuatu yang aneh pada dirinya. Dadanya terasa sesak dan kepalanya mulai berdenyut. Ia memegangi lehernya yang serasa tercekik, sakit. Setelah terbatuk beberapa kali, cairan merah itu akhirnya keluar dari mulutnya. Darah. Sang gadis buru-buru merogoh sakunya, mencari-cari tisu yang biasanya ia bawa. 
     Darah segar masih keluar untuk beberapa saat. Perih dan nyeri harus dirasakan gadis itu. Saat akhirnya darah berhenti mengalir, ia membersihkan sisa-sisa darah di sekitar mulutnya, mencegah bercak merah itu mengenai seragam sekolahnya. Ingin rasanya ia menangis, namun ditahannya air mata itu. "Ini hal yang biasa, hadapi dengan biasa," bisiknya pada dirinya sendiri.
     Dirapihkan bajunya, dan keluar dari kamar mandi dengan sikap tenang, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ia sudah terlambat mengikuti pelajaran biologi, namun sang guru acuh tak acuh saat ia memasuki kelas. Alih-alih mendengarkan gurunya menerangkan di depan kelas, ia malah sibuk mencoret-coret buku catatannya, berusaha menghalau perasaan aneh semacam yang baru ia rasakan. Dan saat akhirnya bel pulang berbunyi, ia bersyukur pada Tuhan karena menguatkan ia untuk bisa melewati hari itu.
     Kamarnya adalah tempat paling nyaman bagi gadis itu,tempat ia mencurahkan semua yang ia rasakan. Dan karena saat itu ia merasa ia lemah dan lelah, ia menangis dan menangis. Ia benar-benar lelah dengan semua yang ia alami.
     "Jangan menangis, anakku," Suara lembut Mamanya tiba-tiba terdengar disampingnya.
     Gadis itu hanya mendongakkan kepalanya. Ia tahu, Mamanya bisa merasakan kepedihannya.
     "Kenapa aku tidak boleh menangis Mama?" Tanyanya lugu kepada Mamanya.
     "Karena Mama tahu kamu gadis yang kuat. Kalau kamu tidak menangis, Mama akan menghadiahkan apapun yang kamu mau,apapun yang kamu suka," Jawab Mamanya seraya membelai rambut anaknya.
     "Benarkah? Mama akan memberikan apapun yang aku mau?" 
     "Ya, tentu saja,asalkan kamu tidak menangis lagi," Sang Mama berusaha meyakinkannya. "Satu lagi, menangis akan membuatmu sulit untuk sembuh, nak."
     "Kalau aku minta kesembuhan, apa Mama akan menghadiahkannya untukku?"
     Mamanya hanya menatap lemas bidadari kecilnya, matanya mulai berkaca-kaca, giginya bergemeretak.
     "Itu hadiah yang hanya bisa diberikan Tuhan, sayang. Mama hanya bisa mencintaimu, bukan menyembuhkanmu. Mama yakin kamu bisa melewatinya. Tuhan sayang padamu. Jika kamu kuat dan tidak menangis lagi, Tuhan akan memberi hadiah kesembuhan padamu."
     Senyum Mamanya membuatnya tenang. Dan gadis itu akhirnya mencoba ikut tersenyum, menghapus sisa air mata di kedua pipinya.
     "Aku bisa, aku kuat."

With love,
Dedott :*

Senin, 24 Oktober 2011

Ke'CEMAS'anku

CEMAS
Mulai cemas aku memikirkanmu
Kau pergi tanpa jaketmu
Mulai cemas aku memikirkanmu
Hujan turun terus di kotamu

Bayangkan bila tubuhmu tak bisa menahan
Deras hujan dan panasnya atmosfer Jakarta
Bayangkan bila tubuhmu mampu bicara
Akan menyuarakan hal yang sama denganku

Mulai gila aku memikirkanmu
Tubuhmu bersandar tak berdaya
Otakku berfikir keras untuk bisa
Menyelamatkanmu berteduh di dadaku

Senyumku mengembang saat saat indah bersamamu
Aku menjadi mati tanpa kata-kata
Sedihku menghilang saat saat bersamamu
Ingin kuhabiskan lebih banyak waktu denganmu
Waktu denganmu

Slalu senang bersamamu
Slalu damai bersamamu
Slalu senang bersamamu
Slalu damai bersamamu

Pertama kali aku mendengar lagu ini, di suatu malam sekitar seminggu yang lalu. Keadaanku sedang tidak menentu saat itu. Si Bodoh sedang pergi entah kemana. Dia tidak memberi kabar. 
Saat aku iseng membuka laptopku, aku menemukan lagu ini di dalam folder Download. Aku ingat aku sempat mendownload beberapa lagu dari Band Alterego dan kebetulan "Cemas" ini belum sempat kudengarkan. Saat alunannya perlahan terdengar di headsetku, tanpa kusadari ada sesuatu yang hangat mengalir dari mataku.
Buru-buru aku menghapusnya. Lalu aku mulai tertawa. Aku merasa lucu. Aku terlalu mengkhawatirkan Si Bodoh! :'D
Meski seringkali dia berkata, "Aku baik-baik saja disini sayang." Tapi aku tetap saja cemas. Apalagi kalau tahu dia akhirnya sakit. Aku tahu dia laki-laki, dia bisa menjaga dirinya sendiri. Ya, aku tahu itu. Tapi sebagai orang yang menyayanginya, perasaan khawatir ini selalu ada.
Ah, andai dia tau ...
Hey Bodoh,aku mencemaskanmu!  Jaga dirimu disana. Jangan lupa pakai jaketmu! :*

With love,
Your Kobe :)

Hujan dan Kenangan

      Bagiku, hujan dan kenangan adalah dua hal yang menyenangkan. Sama-sama indah jika dibayangkan. Bukankah begitu? :) Dalam hidupku, hujan dan kenangan adalah dua hal yang berhubungan erat, mempunyai arti satu sama lain.
     Hujan membawa banyak kenangan. Mungkin bagi sebagian besar orang juga begitu. Banyak kenangan yang tercipta saat hujan. Masa lalu, senang dan sedih. Aku suka hujan, sangat suka malah.
      Aku suka memandang hujan dari jendela kamarku. Menyentuh kaca jendela berharap bisa merasakan butir-butir air yang jatuh mengalir di kaca itu. Aku ingin merasakannya langsung. Tapi aku rasa itu hal yang sulit untuk aku rasakan sekarang. Mama akan segera melarangku, khawatir aku akan flu, demam, dan akhirnya tidak bisa berangkat sekolah. Ini sungguh aneh menurutku. Padahal dulu sewaktu aku kecil, Mama jarang melarangku hujan-hujanan. Hmm, mungkin karena Mama ingin aku menikmati masa kecilku :)
       Lalu anganku melayang ke masa itu. Masa-masa dimana hujan menjadi hal yang sangat aku gemari. Saat hujan datang, kami (aku dan teman-temanku) akan saling berbagi payung. Kami berangkat sekolah di bawah naungan payung warna-warni, berjinjit-jinjit diantara kubangan air sambil membicarakan PR yang sebagian belum kami kerjakan.
       Kemudian saat kam istirahat, kami akan duduk berjejer di bangku depan kelas. Saling diam, dengan pikiran anak kelas 4 SD kami. Menikmati aroma tanah basah sampai bel masuk berbunyi, memaksa kami kembali  ke kelas. 
        Jika kami lupa membawa payung dan hujan turun membasahi bumi, maka saat pulang sekolah kami akan berebut memotong daun pisang di sekitar sekolah untuk dijadikan payung. Lalu kami akan menjinjing sepatu kami, menyusuri jalanan yang tergenang air sebatas pergelangan kaki. Dengan riang kami akan mencari genangan air yang besar dan dalam. Saling mencipratkan air ke teman terdekat, tak peduli baju seragam kami menjadi basah dan berwarna kecoklatan.
       Hari Minggu teman-temanku biasanya berkumpul di rumahku. Selesai mengerjakan tugas, kami akan menunggu hujan. Dan saat apa yang kami nanti tiba, kami segera berlomba berlari ke lapangan Sekolah Kristen depan rumahku tanpa alas kaki. Bermain bola kaki milik adikku, bermain petak umpet diantara hujan, apapun yang membuat kami senang. Tak perlu takut dimarahi, karena sudah kubilang , Mama tidak akan melarang kami. Walaupun esoknya satu dua dari kami tidak berangkat sekolah, toh kami tak pernah kapok. Entah mengapa kami sangat menyukai hujan. 
       Bagiku, hujan adalah tentang aku dan teman-temanku.
       Hujan juga menyimpan beberapa kenangan yang belakang kurasakan sangat berarti. Aku dan Papa pernah menikmati hujan bersama. Saat itu kami dalam perjalanan ke rumah nenek di Pangandaran. Hujan yang begitu lebat memaksa kami untuk berteduh di depan toko yang tutup.
       Tanpa berkata sedikitpun, Papa memakaikan jaketnya padaku, yang tengah menggigil di pojokan. Lalu beliau kembali duduk di atas motor dan perlahan menghisap rokoknya, masih tanpa kata-kata. Yah, Papa memang pendiam. Dan karena hubunganku dengannya tidak begitu dekat, aku cukup tau bahwa dalam diamnya, Papa selalu memperhatikan aku
       Di rumah, saat hujan sore hari, Papa akan duduk di sofa ruang tamu berselonjor kaki, mendengarkan lagu-lagu dari penyanyi favoritnya, Iwan Fals. Moci dan Poci (kucing kembar kami) akan tidur manja di sebelahnya. Dan kadang tanpa diperintahpun aku biasanya membuatkan Papa segelas kopi. Papa akan menyeruput pelan-pelan kopi buatanku, sedang aku dan adikku akan berbagi Energen dalam gelas yang sama.
     Saat kepergian Papa pertengahan bulan April (14/04) yang lalu, hujan juga yang menemaniku pulang ke rumah. Bayangan tentang Papa berkeliaran liar dalam otakku. Saat akhirnya hujan mengantarkanku ke depan Papa, aku tak kuasa melihat senyum terakhirnya. Seperti hujan yang turun semakin deras, tangisku pecah makin deras. Tapi saat esoknya aku mengantar Papa ke peristirahatan terakhirnya, langit cerah dan matahari tersenyum. Mungkin Papa tidak ingin melihat sedihku diantara hujan :')
       Dalam diam, dalam hujan. Bagiku, hujan dan Papa adalah dua hal yang tak mungkin kembali. Bahkan sekali-sekali aku masih mencoba membongkar kotak ingatanku, berharap menemukan lebih banyak lagi kenangan dengan Papa bersama hujan.
       Well, tiap orang pasti mempunya kenangan tentang hujan. 
       Mendekati akhir bulan ini, setelah musim kemarau yang panjang, akhirnya hujan turun juga. Butir air satu persatu turun ke bumi. Lama-lama semakin deras. Kutatap semuanya dari jendela kelasku. Tanaman dan pohon-pohon basah . Anak-anak berseragam olahraga berlarian tak tentu arah menghindari hujan. Langit mendung dan udara menjadi sejuk. 
       Tercium bau tanah yang basah. Hey, aku sangat merindukan aroma ini. Rasanya seperti kembali ke masa itu. Lalu mulai kupejamkan mataku, Kuresapi semuanya. Membayangkan, hanya membayangkan wajah orang-orang yang kurindukan. Terkadang, banyak hal indah yang tidak selalu dapat kita lihat. Just feel it. Rasakan. Dan aku merasakannya, kenangan di dalam hujan.

With love, 
Sarithala :*