Kamis, 27 Oktober 2011

Pagi yang Buruk

                Pagi ini aku terbangun dengan perasaan galau yang tidak biasa. Perasaan ini jarang aku alami. Biasanya, saat terbangun tiba-tiba dari mimpi buruk yang terlalu buruk, ada perasaan resah, takut dan tidak nyaman yang kita rasakan. Tapi ini beda. Ini perasaan seperti.... emm, entahlah. Rasanya seperti baru diputus pacar (mungkin?) :D haha, yaa mungkin kurang lebih seperti itu.
                Pagi tadi, sekitar jam setengah 5 setelah mandi dan sholat subuh, biasanya aku langsung membuka-buka buku pelajaran. Tapi aku Cuma terdiam, di atas kasur. Aku merasa aku tidak ingin melakukan apa-apa. Perasaanku tidak nyaman, pikiranku berkeliaran tak tentu. Aku berharap ini bukan firasat buruk.
                Tiap orang pernah merasakan mempunyai firasat buruk bukan? Rasanya sungguh tidak menyenangkan, menerka-nerka kejadian buruk apa yang akan menimpa kita, semenit lagi, sejam lagi, sehari lagi. Ah, perasaan ini sungguh tidak terdefinisikan .
              Diam-diam aku bertanya dalam hati, Tuhan, aku kenapa? Kenapa aku merasa begitu kosong? Kenapa aku merasa semua hal tidak berguna? Kenapa aku merasa matahari tidak bersinar hari ini? Kenapa udara rasanya pengap dan  tubuhku berangsur-angsur mendingin?
                Pikiranku melayang-layang, bahkan saat menulis ini. Saat aku membaca tulisan HARAPAN di buku catatanku, aku merasa aneh dengan kata-kata itu. Dulu aku menganggapnya hal yang luar biasa, yang bisa membangkitkan semangatku dalam beberapa detik hanya dengan mengucapkannya satu kali. Tapi sekarang, kata-kata itu tampak tak bermakna. Asing. Harapan? Aku lupa apa artinya kata itu.
                Tiba-tiba aku merasa takut, dengan keadaan aneh yang melingkupiku. Aku ingin semuanya menjadi normal dan kembali seperti semula. Aku ingin perasaan hampa ini hilang.
Dan diam-diam aku mencoba berdialog lagi dengan Tuhan. Tolong singkatkan hari ini, Tuhan :')
               

Without Love,
Noname ~ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar