Mengapa kita
bermimpi?
Pada waktu
tidur, hanya tubuh yang beristirahat. Otak tidak. Otak bekerja tanpa henti.
Saat tubuh tidur, otak menggunakan waktu tersebut untuk memroses kejadian saat
sadar (sebelum tidur). Otak menilai dan menyimpan peristiwa keseharian kita.
Apa yang kita impikan?
Secara
umum: kejadian riil. Tapi bisa juga dalam simbol. Contoh: ketika kamu punya
masalah di tempat kerja, bertengkar dengan atasan atau teman sekerja. Malam
harinya kamu bermimpi sedang berada di suatau tempat di mana terjadi gempa
bumi. Segala sesuatu di sekitarmu berantakan.
Apakah mimpi
itu pemberi petunjuk tertentu?
Ya, namun
bukan dalam arti canayang atau nubuatan. Mimpi itu bagai kaca pembesar. Mimpi
menunjukkan pada kita masalah nyata, misalnya soal job atau pacar. Atau
kekhawatiran. Semua itu dalam mimpi ditampilkan lewat gambar atau tayangan
drastis, yang seolah lebih diperbesar lagi.
Mengapa kita
cuma ingat akan impi tertentu?
Semakin lama
dan intensiv tidur kita, semakin bagus kita bisa mengingat mimpi apa. Jika kita
bangun dari tidur gara-gara dering weker, maka kita bakal sulit mengingat mimpi
yang telah terjadi. Jika kita bisa bangun siang tanpa beban, misalnya saat hari
libur, maka kita bisa lebih baik mengingat mimpi. Mimpi negatif lebih mudah
disimpan ketimbang mimpi hal-hal yang positif.
Apa sih
faedah mimpi?
Penelitian
masih belum bisa memastikan, apakah mimpi punya manfaat tertentu. Satu yang
sudah pasti, tidur itu penting bagi memori manusia. Bagai komputer, saat tidur
itulah otak melakukan pengamanan data dan/atau informasi.
Dapatkah
kita mempengaruhi mimpi kita?
Ya, tapi
hanya manusia tertentu saja yang mampu melakukannya. Lewat meditasi. Manusia
yang terbiasa bermeditasi dapat mempengaruhi mimpi mereka dengan gampang. Kita
yang tidak terbiasa bermeditasi, hampir tak mungkin mampu menentukan jalannya
sang mimpi. Memaksakan diri dijamin tidak akan berhasil, misalnya konsentrasi
akan hal tertentu 5 menit sebelum tidur. Karena otak kita memroses peristiwa
sehari-hari yang dialami dan bukan apa-apa yang kita pikir 5 menit sebelum
tidur.
Kapan kita
mimpi?
Waktu paling
intensif saat mimpi adalah di fase REM (Rapid Eye Movement). Dinyatakan oleh
gerakan cepat sang bola mata. Umumnya waktu dini hari, sebelum bangun. Mimpi
yang terjadi pada saat inilah yang dapat paling banyak kita ingat. Kita tidak
ingat akan mimpi sebelumnya.
Dapatkah
kita melanjutkan mimpi, setelah terjaga sejenak?
Hanya
segelintir manusia yang mampu melakukannya. Umumnya oleh mereka yang terbiasa
melakukan meditasi atau doa yang hening. Secara umum mimpi berikutnya adalah
mimpi hal lain.
Bagaimana
mengartikan mimpi?
Mimpi sulit sekali
diartikan, karena ia itu individual dan tidak jelas. Masalah seseorang bagi
manusia lain akan menjadi problem baru yang tidak sama.
Mengapa
anak-anak lebih sering mimpi dibanding orang dewasa?
Anak-anak
belum terbiasa membedakan kejadian nyata dengan perasaan yang kadang bercampur
fiksi. Khayalan dan kenyataan lebih sulit dibedakan oleh anak-anak ketimbang
manusia dewasa. Oleh sebab itu otak anak-anak harus bekerja lebih keras untuk
memroses peristiwa keseharian.
Apa ada pola
mimpi yang kerap datang kembali?
Ya. Misalnya
saat sedang ujian, telanjang bulat di muka umum, datang terlambat,
dikejar-kejar, jatuh dari ketinggian, dan tenggelam. Karena itu penting sekali
untuk mengedepankan pola dasar sebagai titik utama untuk mengartikan sebuah mimpi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar